Tugas Utama Para Malaikat Adalah
Malaikat-malaikat dan Tugasnya yang Jarang Diketahui Manusia
Selain 10 malaikat yang wajib diketahui manusia dan lebih sering diajarkan diajarkan di sekolah. Berikut nama-nama malaikat dan tugasnya yang jarang diketahui manusia.
Surah Al-An’am ayat 61
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.”
Mikail bertugas sebagai malaikat pemberi rezeki
Malaikat Mikail diberi tugas oleh Allah SWT untuk mengatur urusan makhluk Allah SWT seperti, mengatur rezeki, mengatur air, menurunkan hujan atau petir, membagikan rezeki kepada manusia termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Rezeki tidak hanya berupa materi bagi manusia, namun bisa berupa hujan, angin, dan tanaman
Malaikat pemberi rezeki yang tak pernah tersenyum
Malaikat Mikail dikehendaki Allah SWT untuk menurunkan hujan dan menumbuhkan pepohonan, tugasnya ini membuat malaikan Mikail menjadi malaikat yang sangan khusyu dan takut kepada Allah SWT.
Hal ini terbukti saat Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra’Miraj dan ditemani oleh malaikat Jibril. Para malaikat dan penghuni langit menyambut kedatangan kekasih Allah, namun ada satu malaikat yang memperlihatkan wajah datarnya dan tidak tersenyum sama sekali atas kehadirannya.
Rasulullah SAW pun bertanya kepada Malaikat Jibril, "Siapa malaikat itu dan kenapa aku tidak pernah melihat ia tersenyum?"
Jibril pun menjawab "Ialah Mikail, Ia tidak pernah lagi tersenyum sejak Neraka diciptakan dan diperlihatkan padanya."
Allah SWT menciptakan Malaikat, yang sejatinya adalah makhluk tanpa hawa nafsu dan senantiasa hanya patuh kepada Allah SWT hingga malaikat kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui apa yg ada di neraka.
Begitu dahsyatnya siksaan dan panasnya api neraka yang membuat malaikat Mikail kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui
Malaikat Mikail kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui begitu panasnya api neraka berikut dengan siksaan yang ada di dalamnya.
Surah An-Nisa Ayat 136
”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
Tugas 10 Malaikat yang Wajib Diketahui
Sebagai manusia, kita wajib mengimani malaikat meskipun tidak pernah melihatnya. Jumlah malaikat pun tidak terkira. Tidak ada yang tahu kecuali Allah Swt. Berikut sepuluh nama malaikat beserta tugasnya yang harus diketahui manusia.
Perbedaan Malaikat, Manusia, dan Jin
Manusia, jin, dan malaikat sama-sama makhluk ciptaan Allah. Namun, ketiganya memiliki perbedaan terutama soal ketaaatannya. Berikut perbedaan manusia, jin, dan malaikat.
Mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugas-tugasnya
Tak hanya membagikan rezeki kepada makhluk Allah SWT, malaikat Mikail juga sering mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugasnya.
Malaikat Jibril menjalankan tugasnya membelah dada Nabi Muhammad SAW untuk dicuci hatinya, karena akan diisi dengan iman, islam, yakin, dan sifat hilimia. Malaikat Mikail bertugas mengambilkan air zam-zam untuk mencuci hati Nabi Muhammad SAW.
Ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra' dan Mi'raj, malaikat Mikail bersama Jibril ikut mendampingi selama perjalanan. Malaikat Mikail juga menjalankan tugasnya bersama dengan malaikat Maut.
Malaikat Mikail menyampaikan lembaran pencabutan nyawa yang di dalamnya tertulis jelas nama, tempat, dan sebab-sebab pencabutan nyawa bagi orang yang dimaksud.
Melalui fakta tentang tugas malaikat Mikail, malaikat pemberi rezeki, Mama bisa mengambil hikmah penting dalam meyakini bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT dan selalu menjaga keyakinan agama hingga maut menjemput.
TRIBUNNEWS.COM - Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin.
Iman dari segi istilah artinya meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan.
Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib yang diutus untuk melaksanakan segala perintah-Nya.
Orang yang mengimaninya akan senantiasa menggunakan seluruh anggota badannya untuk berhati-hati dalam berkata-kata dan berbuat.
Beriman kepada malaikat hukumnya adalah fardu ‘ain.
Beriman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman selain iman kepada Allah Swt., kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada/qadar.
Baca juga: Tugas Malaikat Ruh al-Qudus atau Malaikat Jibril, Berikut Sifat dan Perilaku Malaikat
"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad saw.) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh” (Q.S. an-Nisā’/4:136)
Dikutip dari Buku Pendidikan Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013, di antara tugas-tugas malaikat itu antara lain:
1) Beribadah kepada Allah Swt. dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam tanpa rasa bosan atau terpaksa;
2) Membawa wahyu kepada para Nabi dan para Rasul;
3) Memohon ampunan bagi orang-orang beriman;
4) Meniup sangkakala;
5) Mencatat amal perbuatan;
Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Foto ilustrasi/ist
Muslimah, pernahkah kita melihat seseorang yang berhasil
maut yang menimpanya? Atau mugkin kita sendiri mengalami, terhindar dari bahaya yang datang secara tak terduga.
yang mustahil terjadi dalam perhitungan
' Dan ternyata, hal itu terjadi bukan karena keberuntungan, tetapi sejatinya ada malaikat penjaga dan pendamping yang diutus untuk setiap manusia.
Dalil adanya malaikat penjaga untuk setiap manusia terdapat pada Al Qur’an. Allah Ta'ala berfirman,
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.........” (QS. Ar Ra’d: 11).
Dikutip dari berbagai sumber, beberapa tafsir ulama menjelaskan tentang ayat Al Qur'an tersebut. Dalam tafsir Ath Thabari misalnya. Dipaparkan penjelasan Ibnu Abbas mengenai ayat tersebut, “Mereka adalah
yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya.”
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat tersebut dengan rincian bahwa ada empat malaikat yang diutus bagi setiap diri manusia. Dua malaikat di antaranya ialah
baik yang berada di sebelah kanan manusia, dan malaikat pencatat amal buruk yang berada di sisi kiri. Adapun dua malaikat lain ialah malaikat penjaga yang berada di depan dan di belakang manusia.
Penjelasan Ibnu Katsir tersebut sesuai dengan ayat Allah yang lain, yakni Rabb Ta’ala berfirman,
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf :16-17).
Siapakah malaikat penjaga-penjaga ini? Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Yakni malaikat tersebut bergantian setiap Shubuh dan Isya. Karena itulah mereka disebut Mu’aqibat.
Saat bergantian tugas, mu’aqibat akan bertemu Allah dan Dia akan menanyakan kabar manusia yang dijaga. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat sholat Subuh dan sholat Ashar.
Dalam salah satu hadis, Rasulullah Shallallahi alaihi wa sallam bersabda:
"Kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (menuju Allah). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui tentang kondisi para hamba-Nya, “Bagaimana kondisi hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami mendatangi mereka juga dalam kondisi sedang sholat.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Malaikat Mu’aqibat memastikan bahwa manusia hanya akan ditimpa musibah yang sudah ditakdirkan Allah. Manusia tidak akan mendapat keburukan sedikit pun kecuali yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh. Seandainya Allah tak mengutus Mu’aqibat, pastilah manusia tak dapat bertahan hidup di bumi yang penuh dengan keburukan dan tak akan selamat dari bahaya yang sering dilancarkan iblis karena dendamnya pada bani Adam.
Nama-nama Malaikat – Dalam Islam, kita mengenal adanya malaikat. Makhluk suci yang hidupnya hanya menjalankan perintah Allah. Mereka dikenal taat dan tidak memiliki nafsu. Mereka juga ditugaskan untuk menemani manusia, mencatat amal baik dan buruk.
Kebalikan dari malaikat adalah setan, yang hidupnya selalu mengajak manusia ke arah yang buruk. Mereka mengajak manusia untuk sama-sama menghuni neraka. Setan dan malaikat bak dua sisi kehidupan, antara kejahatan dan kebaikan.
Lalu, malaikat sebenarnya siapa, bagaimana ciri-cirinya, tugas mereka apa? Berikut akan dijelaskan ketiga hal tersebut. Grameds dapat membaca dengan seksama.
Malaikat merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah yang tidak pernah makan dan tidak minum serta tidak memiliki nafsu seperti manusia. Mereka menjadi makhluk yang selalu taat kepada Allah dan tidak pernah membangkang perintah-Nya. Malaikat sendiri diciptakan dari cahaya.
Adapun menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merumuskan pengertian malaikat. Malaikat didefinisikan sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki kesamaan dengan manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah. Malaikat sendiri harus diyakini keberadaannya, karena yakin dengan adanya malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Malaikat diciptakan oleh Allah dari Nur (cahaya). Malaikat diciptakan memiliki tugas yang telah diberikan oleh Allah.
Mengimani atau meyakini keberadaan malaikat menjadi salah satu dari enam rukun iman dalam Islam. Tepatnya rukun iman kedua. Malaikat merupakan makhluk gaib. Keberadaannya tidak terlihat oleh manusia.
Namun, sebagai manusia wajib mengimani keberadaannya. Manusia harus percaya bahwa malaikat juga menjadi salah satu ciptaan Allah yang ada di semesta. Adapun jumlah malaikat sendiri tidak terkira. Tetapi, sebagaimana manusia wajib mengetahui dan mengimani adanya 10 malaikat yang harus diketahui.
Malaikat memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda dengan manusia maupun jin. Berikut sifat dan ciri-ciri malaikat.
“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”
Menahan matahari dengan sayapnya
Kisah ini terjadi pada suatu Subuh saat Rasulullah Muhammad SAW memimpin sholat berjemaah. Saat rukuk, malaikat Jibril datang dan membentangkan salah satu sayapnya ke punggung Nabi, sehingga membuatnya tidak bisa bangkit dari rukuk.
Tak sampai disitu, malaikat Mikail juga menahan matahari agar Subuh jadi melambat. Setelah Jibril pergi barulah Rasulullah bisa i'tidal dan meneruskan sholatnya hingga selesai. Ketika selesai sholat, salah seorang sahabat menanyakan tentang waktu rukuk yang lebih lama dari biasanya.
Nabi Muhammad SAW tidak mengetahui mengapa hal itu terjadi dan tidak bisa menanyakannya ke malaikat Jibril. Datanglah malaikat Jibril kemudian menceritakan apa yang terjadi kepada Nabi.
" Wahai Muhammad, Ali tergesa-gesa untuk ikut berjemaah, tetapi di depannya ada seorang lelaki tua Nasrani yang berjalan sangat pelan. Ali tidak mau mendahuluinya karena sangat memuliakan lelaki tua itu! Karena itu Allah memerintahkan aku untuk menahanmu dalam rukuk, agar Ali dapat ikut jemaah!"
Malaikat yang bertugas menurunkan hujan
Hujan menjadi salah satu rahmat Allah SWT yang diturunkan ke bumi untuk kemaslahatan umat manusia dan alam semesta.
Atas kuasa-Nya lah tumbuhan dapat hidup di muka bumi. Hujan yang mengakibatkan banjir, longsor, dan kejadian alam lainnya sebagai bukti tidak terkelola dengan baik karunia yang Allah SWT berikan.
Dalam kitab yang ditulis Imam Ibnu Katsir, al-Bidayah wan-Nihayah menyebutkan bahwa malaikat Mikail memiliki tugas untuk mengurusi hujan, rezeki, dan menumbuhkan pepohonan.
Malaikat Mikail memiliki para pembantu yang selalu melaksanakan perintahnya atas perintah Allah SWT untuk mengatur pergerakan angin dan awan yang telah dikehendaki Allah SWT.
Imam Ibnu Katsir menulis dalam kitabnya, al-Bidayah wan-Nihayah, “Tidak ada setetes air pun yang turun dari langit melainkan disertai oleh Malaikat yang mengantarkannya ke tempatnya di bumi.”